~ Selamat Datang Diblog Kami Semoga Bermanfaat ~

Monday, 1 February 2016

Keutamaan Mencari Teman Baik

Ilustrasi Teman


مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالسَّوْءِ كَحَامِلِ الْمِسْكِ وَنَافِخِ الْكِيرِ ، فَحَامِلُ الْمِسْكِ إِمَّا أَنْ يُحْذِيَكَ ، وَإِمَّا أَنْ تَبْتَاعَ مِنْهُ ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ مِنْهُ رِيحًا 
طَيِّبَةً ، وَنَافِخُ الْكِيرِ إِمَّا أَنْ يُحْرِقَ ثِيَابَكَ ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ رِيحًا خَبِيثَة

Artinya :

Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.” (HR. Bukhari 5534 dan Muslim 2628)


Keterangan :

Pengaruh teman sangat kuat dalam diri seseorang. Oleh karena itu, patutlah ketika Rasulullah Saw mengupamakan orang yang berteman dengan orang baik laksana orang yang dekat dengan penjual minyak wangi.

Walaupun dia tidak membeli minyak wangi itu, sekurangnya keharuman yang ditebarkan sang penjual akan menempel padanya.

Sementara teman buruk bisa diibaratkan dengan orang yang beteman dengan pandai besi. Sekalipun tidak terkena percikan apinya, akan tetapi asap dan bau tak sedap yang menyelubungi si pandai besi bisa menjalar dan melekat pada setiap orang yang didekatnya. Tentu saja ini hanya perumpamaan dan tidak bermaksud melecehkan profesi tertentu.

Pelajaran yang bisa di petik adalah, berteman dengan orang baik akan membimbing seseorang, sadar atau tidak sadar, mengikuti setiap perbuatan baiknya. Setahap demi setahap dia terpengaruhi untuk memperbaiki tindak tanduk karena terpengaruh oleh sanv teman. Misalnya, berteman dengan ahli ibadah memiliki dampak positif pada rutinitas ibadah kita.

Sebaliknya, bersahabat dengan orang bertabiat buruk akan berdampak negatif terhadap tabiat kita juga, diakui atau tidak. Perubahan buruk pada diri kita akan berjalan samgat perlahan dan halus. Pelan tapi pasti. sedikit demi sedikit kita terpeleset mengikuti tabiat sang teman, walaupun mungkin ia tidak pernah mengajak kita meniru perbuatannya.

Para bijak terdahulu menegaskan, kalau ingin menilai kualitas seseorang, hendaknya diperiksa siapa saja teman di sekitarnya. Kalau temannya dari kalangan terpercaya, bisa dipastokan orang itu baik. Demikian pula sebaliknya.

Kandungan hadus ini bukanya ingin membatasi jangkauan pergaulan seorang muslim. Sebaliknya, jaringan pergaulan harua terus diperluas tanpa pandang bulu. Bergaul dengan siapa saja tidak dipersoalkan. Namun yang perlu dicamkan, harus tetap mempertebal keyakinan keagamaan dan kualitas keimanan.

No comments:

Post a Comment