Keutamaan Kuat Secara Fisik dan Non Fisik

Ilustrasi

 الْمُؤْمِنُ الْقَوِىُّ خَيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنَ الْمُؤْمِنِ الضَّعِيفِ وَفِى كُلٍّ خَيْرٌ احْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ وَاسْتَعِنْ بِاللَّهِ وَلاَ تَعْجِزْ وَإِنْ أَصَابَكَ شَىْءٌ فَلاَ تَقُلْ لَوْ أَنِّى فَعَلْتُ كَانَ كَذَا وَكَذَا. وَلَكِنْ قُلْ قَدَرُ اللَّهِ وَمَا شَاءَ فَعَلَ فَإِنَّ لَوْ تَفْتَحُ عَمَلَ الشَّيْطَانِ

Artinya :

 “Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah daripada mukmin yang lemah. Namun, keduanya tetap memiliki kebaikan. Bersemangatlah atas hal-hal yang bermanfaat bagimu. Minta tolonglah pada Allah, jangan engkau lemah. Jika engkau tertimpa suatu musibah, maka janganlah engkau katakan: ‘Seandainya aku lakukan demikian dan demikian.’ Akan tetapi hendaklah kau katakan: ‘Ini sudah jadi takdir Allah. Setiap apa yang telah dia kehendaki pasti terjadi.’ Karena perkataan lawan (seandainya) dapat membuka pintu syetan.” (HR. Muslim)

Keterangan :

Pemuda adalah tunas harapan bangsa. Layaknya tunas, mereka harus disirami, dipupuk, dan dirawat sebaik- baiknya supaya bisa tumbuh dengan subur. Diperlukan perhatian  tersendiri terhadap mutu diri mereka, dari segi fisik maupun psikis. 

Setelah melalui proses panjang pendidikan, diharapkan mereka bisa menjadi bibit unggul yang siap memimpin bangsa ini. mereka diharapkan sanggup memikul segenap tanggung jawab yang dibebankan di pundak mereka, yaitu tanggung jawab yang menyangkut hajat hidup orang banyak.

Dikarenakan beban tanggung jawab itu sangat berat, dibutuhkan para pemuda yang kuat, dalam arti kuat secara fusik dan non fisik. Kekuatan fisik berarti dia adalah orang yang sangat bugar, sehat wal afiat, dan tanggung. 

Kekuatan non fisik berarti dia harus berilmu pengetahuan, berwawasan, berakhlak mulia, dan berlandaskan fondasi agama. Gabungan antara kekuatan fisik dan non fisik ini membuatnya kuat untuk menanggung beban mandat seberat apapun.

Hadis diatas merupakan perlambang tentang pentingnya kekuatan bagi setiap muslim. Kalau seorang muslim "kuat" dalam ibadah, kekayaan, akhlak, jaringan, aktivitas sosial, dan lain sebagainya, tentunya tidak sulit bagi mereka untuk bangkit dari keterpukuran. Sebaliknya, jika mereka lemah dalam piranti- piranti diatas, maka sangat sukar kebangkitan bisa muncul dari mereka.