Ilustrasi |
Ada sebuah riwayat mengenai pengertian ghibah, yang berasal dari Abu Dzar.
قال أبو ذر : قُلْتُ : ” يَا رَسُولَ اللَّهِ وَ مَا الْغِيبَةُ ؟
قَالَ : ” ذِكْرُكَ أَخَاكَ بِمَا يَكْرَهُ “
Ya Rasulullah, apa yang disebut ghibah ? Jawab Nabi SAW,”menceritakan saudaramu yang tidak disukainya.”
قُلْتُ : ” يَا رَسُولَ اللَّهِ فَإِنْ كَانَ فِيهِ الَّذِي يُذْكَرُ بِهِ ؟
قَالَ : ” اعْلَمْ أَنَّكَ إِذَا ذَكَرْتَهُ بِمَا هُوَ فِيهِ فَقَدِ
اغْتَبْتَهُ ، وَ إِذَا ذَكَرْتَهُ بِمَا لَيْسَ فِيهِ فَقَدْ بَهَتَّهُ
“Rasul SAW bersabda,”ketahuilah bahwa bila kamu
menceritakan saudaramu benar adanya itu namanya ghibah, tapi bila kamu
menceritakan keburukan yang tidak ada pada saudaramu, berarti kamu
membuat kebohongan.”
قلت
للنبي صلى الله عليه وسلم: حسبك من صفية كذا وكذا - تعني قصيرة. فقال: لقد
قلت كلمة لو مزجت بماء البحر لمزجته! قالت: وحكيت له إنسانا، قال: ما أحب
أني حكيت إنسانا وأن لي كذا وكذا
“Saya berkata kepada Nabi صلى الله عليه وسلم : “Cukuplah bagi anda dari Shafiyyah begini dan begini -maksudnya dia itu bertubuh pendek.” Beliau berkata: “Sungguh engkau telah mengucapkan kalimat yang kalau dicampur dengan air laut niscaya dapat merubah (rasa dan bau)nya!” Aisyah berkata: “Saya juga menceritakan tentang seseorang kepada beliau. Lalu beliau menjawab: “Saya tidak suka menceritakan seseorang sedangkan pada diriku terdapat (kekurangan) ini dan ini.” [HR Abu Daud (4875) dan At Tirmidzi (2502)] - See more at: http://dakwahquransunnah.blogspot.co.id/2014/05/larangan-menggunjing-orang-lain-ghibah.html#sthash.qlEsMQpQ.dpuf
قلت
للنبي صلى الله عليه وسلم: حسبك من صفية كذا وكذا - تعني قصيرة. فقال: لقد
قلت كلمة لو مزجت بماء البحر لمزجته! قالت: وحكيت له إنسانا، قال: ما أحب
أني حكيت إنسانا وأن لي كذا وكذا
“Saya berkata kepada Nabi صلى الله عليه وسلم : “Cukuplah bagi anda dari Shafiyyah begini dan begini -maksudnya dia itu bertubuh pendek.” Beliau berkata: “Sungguh engkau telah mengucapkan kalimat yang kalau dicampur dengan air laut niscaya dapat merubah (rasa dan bau)nya!” Aisyah berkata: “Saya juga menceritakan tentang seseorang kepada beliau. Lalu beliau menjawab: “Saya tidak suka menceritakan seseorang sedangkan pada diriku terdapat (kekurangan) ini dan ini.” [HR Abu Daud (4875) dan At Tirmidzi (2502)] - See more at: http://dakwahquransunnah.blogspot.co.id/2014/05/larangan-menggunjing-orang-lain-ghibah.html#sthash.qlEsMQpQ.dpuf
قلت
للنبي صلى الله عليه وسلم: حسبك من صفية كذا وكذا - تعني قصيرة. فقال: لقد
قلت كلمة لو مزجت بماء البحر لمزجته! قالت: وحكيت له إنسانا، قال: ما أحب
أني حكيت إنسانا وأن لي كذا وكذا
“Saya berkata kepada Nabi صلى الله عليه وسلم : “Cukuplah bagi anda dari Shafiyyah begini dan begini -maksudnya dia itu bertubuh pendek.” Beliau berkata: “Sungguh engkau telah mengucapkan kalimat yang kalau dicampur dengan air laut niscaya dapat merubah (rasa dan bau)nya!” Aisyah berkata: “Saya juga menceritakan tentang seseorang kepada beliau. Lalu beliau menjawab: “Saya tidak suka menceritakan seseorang sedangkan pada diriku terdapat (kekurangan) ini dan ini.” [HR Abu Daud (4875) dan At Tirmidzi (2502)] - See more at: http://dakwahquransunnah.blogspot.co.id/2014/05/larangan-menggunjing-orang-lain-ghibah.html#sthash.qlEsMQpQ.dpuf
قلت
للنبي صلى الله عليه وسلم: حسبك من صفية كذا وكذا - تعني قصيرة. فقال: لقد
قلت كلمة لو مزجت بماء البحر لمزجته! قالت: وحكيت له إنسانا، قال: ما أحب
أني حكيت إنسانا وأن لي كذا وكذا
“Saya berkata kepada Nabi صلى الله عليه وسلم : “Cukuplah bagi anda dari Shafiyyah begini dan begini -maksudnya dia itu bertubuh pendek.” Beliau berkata: “Sungguh engkau telah mengucapkan kalimat yang kalau dicampur dengan air laut niscaya dapat merubah (rasa dan bau)nya!” Aisyah berkata: “Saya juga menceritakan tentang seseorang kepada beliau. Lalu beliau menjawab: “Saya tidak suka menceritakan seseorang sedangkan pada diriku terdapat (kekurangan) ini dan ini.” [HR Abu Daud (4875) dan At Tirmidzi (2502)] - See more at: http://dakwahquransunnah.blogspot.co.id/2014/05/larangan-menggunjing-orang-lain-ghibah.html#sthash.qlEsMQpQ.dpuf
قلت
للنبي صلى الله عليه وسلم: حسبك من صفية كذا وكذا - تعني قصيرة. فقال: لقد
قلت كلمة لو مزجت بماء البحر لمزجته! قالت: وحكيت له إنسانا، قال: ما أحب
أني حكيت إنسانا وأن لي كذا وكذا
“Saya berkata kepada Nabi صلى الله عليه وسلم : “Cukuplah bagi anda dari Shafiyyah begini dan begini -maksudnya dia itu bertubuh pendek.” Beliau berkata: “Sungguh engkau telah mengucapkan kalimat yang kalau dicampur dengan air laut niscaya dapat merubah (rasa dan bau)nya!” Aisyah berkata: “Saya juga menceritakan tentang seseorang kepada beliau. Lalu beliau menjawab: “Saya tidak suka menceritakan seseorang sedangkan pada diriku terdapat (kekurangan) ini dan ini.” [HR Abu Daud (4875) dan At Tirmidzi (2502)] - See more at: http://dakwahquransunnah.blogspot.co.id/2014/05/larangan-menggunjing-orang-lain-ghibah.html#sthash.qlEsMQpQ.dpuf
Ada sebuah riwayat mengenai pengertian ghibah, yang berasal dari Abu Dzar.
قال أبو ذر : قُلْتُ : ” يَا رَسُولَ اللَّهِ وَ مَا الْغِيبَةُ ؟
قَالَ : ” ذِكْرُكَ أَخَاكَ بِمَا يَكْرَهُ “
Ya Rasulullah, apa yang disebut ghibah ? Jawab Nabi SAW,”menceritakan saudaramu yang tidak disukainya.”
قُلْتُ : ” يَا رَسُولَ اللَّهِ فَإِنْ كَانَ فِيهِ الَّذِي يُذْكَرُ بِهِ ؟
“Ya Rasul, kalau yang diceritakan itu benar adanya ?
قَالَ : ” اعْلَمْ أَنَّكَ إِذَا ذَكَرْتَهُ بِمَا هُوَ فِيهِ فَقَدِ
اغْتَبْتَهُ ، وَ إِذَا ذَكَرْتَهُ بِمَا لَيْسَ فِيهِ فَقَدْ بَهَتَّهُ
“Rasul SAW bersabda,”ketahuilah bahwa bila kamu
menceritakan saudaramu benar adanya itu namanya ghibah, tapi bila kamu
menceritakan keburukan yang tidak ada pada saudaramu, berarti kamu
membuat kebohongan.”
Keterangan :
Membicarakan keburukan orang lain merupakan
wujud dari sikap takabbur atau menfhina orang lain. Sebab, meremehkan orang
lain, secara tidak langsung mencerminkan sikap yang merasa lebih tinggi dibandingkan
orang lain.
Padahal dalam islam tidak ada orang yang lebih utama dibanding
orang lain, kecuali dalam hal takwa. Ukuran ketakwaan seseorang hanya diketahui
Allah. Dengan demikian, tidaklah absah bila seseorang merasa dirinya lebih
mulia ketimbang orang lain dengan alasan apapun, baik karena jabatan, kekayaan,
bentuk fisik, maupun kecerdasan.
Ada kecenderungan di kalangan anak muda
untuk berkumpul di pinggir jalan dan "ngobrol ke sana ke mari" tanpa
tujuan. Selain itu, mereka biasanya membicarakan setiap orang yang lalu lalang
di depan mereka. Dan tidak jarang meraka menggoda lawan jenis. Kemudian, berbagai
macam gosib mulai muncul satu per satu.
Tindakan tercela tersebut tidak dibenarkan
dalam agama. Islam menghargai sepenuhnya hak hak orang lain. Salah satu hak
yang dijaga eksistensinya adalah hak kerhormatan atau harga diri. Hak
kerhormatan diri ini tidak boleh dilanggar orang lain.
Karena, efek dari perbuatan
ini bisa bermuara pada fitnah. Padahal, fitnah lebih kejam dari pembunuhan.
Dari sini, sangat tepat kalau Islam mengambil langkah lamfkah taktis memotong
mata rantai fitnah itu.
Kunbal sukses
ReplyDelete