~ Selamat Datang Diblog Kami Semoga Bermanfaat ~

Saturday, 6 February 2016

Manajemen Kalbu


Ilustrasi
 ” أَلا وإِنَّ فِي الجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الجَسَدُ كُلُّهُ وإذَا فَسَدَت فَسَدَ الجَسَدُ كُلُّهُ أَلا
 وَهيَ القَلْبُ.“ رواه البخاري ومسلم.
Artinya :

“Ketahuilah, sesungguhnya dalam tubuh manusia ada segumpal daging, jika segumpal daging itu baik, maka akan baik seluruh tubuh manusia, dan jika segumpal daging itu buruk, maka akan buruk seluruh tubuh manusia, ketahuilah bahwa segumpal daging itu adalah hati manusia.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Keterangan :

Pesan yang disampaikan Rasulullah Saw melalui hadits tersebut adalah posisi hati sebagai raja dalam pencaruran kehidupan seseorang. Sebagai raja, ia memiliki kuasa penuh untuk mengomando seluruh anggota tubuh agar mengikuti perintahnya. 

Tidak ada satupun anggota tubuh yang berani membantah atau melawan intruksi yang dikeluarkan oleh hati. Kalu sang raja budiman, tentunya gerak seluruh anggita menjadi lurus dan terkontrol. Sebaliknya, kalau sang raja zalim, jelas pergerakan anggota tubuh menjurus pada tingkah pola yang tidak dibenarkan oleh agama dan norma norma sosial.

Segenap perbuatan manusia berawal dari hati. Dari hati kemudian mengalir ke seluruh tubuh. Makanya, sangat tepat kalau wasiat Rasulullah Saw ini diutarakan kepada para pemuda. Para  pemuda sebagai tunas bangsa memiliki gejolak hati yang cepat bereaksi terhadap segala sesuatu yang tertangkap oleh indranya. 

Setiap kenyataan yang terkembang di delan mata  senantiasa direspon secara berlebihan oleh hati. Belum ada kontrol yang baik terhadap hati. Padahal, hati adalah poros seluruh pergerakan tubuh.

Dengan demikian perlu pembenahan dan penataan hati. Atau kalau meminjam istilah yang populer belakangan in adalah perlu adanya . Dengan manajemen kalbu, setiap suara dan gejolak bisa terdeteksi dan cepat diantisipasi. Pergerakan anggota tubuh pun bisa dikendalikan dengan tepat.

No comments:

Post a Comment