~ Selamat Datang Diblog Kami Semoga Bermanfaat ~

Sunday, 7 February 2016

Taubatnya Pencuri Kafan

Ilustrasi
        Telah diceritakan, bahwa ada orang yang bernama Yusuf bin Asbath. Ia dikenal di masyarakatnya sebagai orang yang alim dan sangat disegani. Yusuf ini mempunyai teman akrab seorang pemuda dari daerah Jaziriah.
        Yusuf sangat memperhatikan cara beribadah temanya ini dalam ketekunannya mengabdi kepada Allah, tidak seperti pemuda-pemuda lain. Ia tampak khusyu' sekali dan menangis ketika sedang berdo'a kepada-Nya. Itupun dikerjakan sepanjang siang dan malam. Sepertinya ia tidak lagi menghiraukan akan kesenangan dunia.

        Menyaksikan hal itu, Yusuf berkata dalam hati : "melihat ketekunannya beribadah, pasti ia menyimpan rahasia atau memiliki pengalaman dalam hidupnya yang bisa menyentuh hatinya".
        Selang beberapa tahun lamanya, Yusuf baru berani bertanya kepadanya : "Amalan apa yang kamu lakukan? aku tidak pernah melihatmu berhenti menangis".

        Pemuda itu menjawab : "Dahulu aku seorang pencuri kafan dari dalam kuburan. Hampir semua kuburan yang ada di daerah ini pernah kucuri kain kafannya dengan cara menggalinya di waktu malam setelah jenazahnya dikubur pagi harinya". Yusuf bertanya : "Apa yang kamu lihat setelah sampai di liang lahat?".

        Pemuda itu menjawab : "Aku melihat sebagian besar wajah mereka tidak menghadap kiblat, kecuali hanya sebagian kecil yang menghadap. Nah, dari pengalaman ini hatiku menjadi terguguh untuk bertaubat kepada Allah dengan banyak menangis menyesali perbuatank".

        Yusuf berkata : "Tadi kamu berkata, bahwa yang menghadap kiblat itu hanya sedikit". Jawab pemuda : "Benar, yang menghadap kiblat hanya sedikit"

        Mendengar jawaban pemuda itu, Yusuf bin Asbath langsung jatuh pingsan. Kemudian dipanggilah seorang tabib terkenal bernama Sulaiman untuk mengobati Yusuf. Setelah diobati, tidak lama kemudian Yusuf sadar. Kemudian ia berkata : "Kecuali sedikit", ia terus pingsan untuk kedua kalinya. Tabib Sulaiman mengobati lagi sampai ia benar-benar sadar kembali.


        Setelah Yusuf pulih dari pingsannya, ia lalu berkata kepada keluarganya : "Apa yang kamu berikan kepada tabib ini". Salah seorang keluarganya berkata : "Ia tidak meminta sesuatu darimu".

No comments:

Post a Comment