Ilustrasi |
Menyaksikan hal itu, Yusuf berkata
dalam hati : "melihat ketekunannya beribadah, pasti ia menyimpan rahasia
atau memiliki pengalaman dalam hidupnya yang bisa menyentuh hatinya".
Selang beberapa tahun lamanya, Yusuf
baru berani bertanya kepadanya : "Amalan apa yang kamu lakukan? aku tidak
pernah melihatmu berhenti menangis".
Pemuda itu menjawab : "Dahulu aku
seorang pencuri kafan dari dalam kuburan. Hampir semua kuburan yang ada di
daerah ini pernah kucuri kain kafannya dengan cara menggalinya di waktu malam
setelah jenazahnya dikubur pagi harinya". Yusuf bertanya : "Apa yang
kamu lihat setelah sampai di liang lahat?".
Pemuda itu menjawab : "Aku melihat
sebagian besar wajah mereka tidak menghadap kiblat, kecuali hanya sebagian
kecil yang menghadap. Nah, dari pengalaman ini hatiku menjadi terguguh untuk
bertaubat kepada Allah dengan banyak menangis menyesali perbuatank".
Yusuf berkata : "Tadi kamu
berkata, bahwa yang menghadap kiblat itu hanya sedikit". Jawab pemuda :
"Benar, yang menghadap kiblat hanya sedikit"
Mendengar jawaban pemuda itu, Yusuf bin
Asbath langsung jatuh pingsan. Kemudian dipanggilah seorang tabib terkenal
bernama Sulaiman untuk mengobati Yusuf. Setelah diobati, tidak lama kemudian
Yusuf sadar. Kemudian ia berkata : "Kecuali sedikit", ia terus pingsan
untuk kedua kalinya. Tabib Sulaiman mengobati lagi sampai ia benar-benar sadar
kembali.
Setelah Yusuf pulih dari pingsannya, ia
lalu berkata kepada keluarganya : "Apa yang kamu berikan kepada tabib
ini". Salah seorang keluarganya berkata : "Ia tidak meminta sesuatu
darimu".
No comments:
Post a Comment