~ Selamat Datang Diblog Kami Semoga Bermanfaat ~

Sunday, 7 February 2016

Taubatnya Putri Bangsawan

Ilustrasi
        Al-Juanaid bin Muhammad bercerita : "Abu Syu'aib Al-Baratsie adalah orang pertama yang tinggal di suatu daerah yang sebelumnya daerah tersebut tidak berpenghuni. Karena itu, untuk tempat bermukim ia harus membangun sebuah gubuk untuk menjalani ibadah sekaligus sebagai tempat tidur.

        Walau Abu Syu'aib yang demikian keadaannya, namun ia merasa bahagia, hingga tidak terbenak dalam alam fikirannya untuk membangun gubuk tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa Abu Syu'aib adalah orang zunud, yang tidak tertarik sedikitpun terhadap kesenangan dunia. Ia makan dan minum ala kadarnya untuk mengisi perutnya agar bisa kuat beribadah.

        Pada suatu hari ada seorang putri pembesar kerajaan yang lewat di depan gubuk Abu Syu'aib dan bertanya tentang hal ihwal Abu Syu'aib. Ketika sang putri mengetahui kehidupan sehari-hari  Abu Syu'aib dalam ketaatan beribadah serta kezuhudannya, sepontan hati sang putri tertarik oleh kehidupan Abu Syu'aib. Seketika itu juga ia memutuskan untuk meninggalkan kehidupan yang bermewah-mewah dilingkungan istana.

        Pada suatu hari yang telah direncanakan, datanglah putri pembesar kerajaan itu kepada Abu Syu'aib dan menyatakan : "Aku ingin menjadi pelayanmu". Ketika Abu Syu'aib benar-benar mengetahui kemantapan hati sang putri, maka ia pun mengabulkannya dengan satu syarat.
        Kata Abu Syu'aib : "Jika kamu menghendaki itu, maka rubahlah sikapmu dan lupakan semua kesenangan dan kemewahanmu".

        Karena ia benar-benar ingin mengikuti Abu Syu'aib, maka sang putri pun menuruti syarat yang diajukan oleh Abu Syu'aib. Setelah itu, ia pun datang kepada Abu Syu'aib dan menikah dengannya.

         Walau hidup dalam kesederhanaan, namun kedua suami istri ini hidup rukun dan sejahtera lahir dan batin dengan baju ketaqwaan yang bersulam keimanan. Selama hidupnya menjadi orang yang tekun beribadah dan beramal shaleh.


No comments:

Post a Comment