![]() |
Ilustrasi Abdullah bin Zubeir |
Ada isu yang menyatakan bahwa kaum muslimin
tidak akan bisa melahirkan anak karena telah diteluh oleh dukun-dukun yahudi di
Madinah. Tetapi isu tersebut telah terjawab dengan lahirnya anak dari seorang
wanita mulia putri As-Siddiq ketika beliau sedang hijrah dari Mekah ke Madinah
menyusul teman-temannya seagama.
Beliau tidak lain adalah Asma' binti Abu
Bakar yang telah melahirkan bayi laki laki di Quba' dan diberi olehnya nama
Abdullah. Sebelum disusui, Abdullah bin Zubeir dibawa menghadap Nabi saw. untuk
ditahnik dan didoakan oleh beliau.
Abdullah lahir dari pasangan mujajid dan
mujahidah dan tumbuh besar menjadi seorang perwira dan perkasa. Keperwiraannya di
medan laga dapat dibuktikan ketika bersama mujahid-mujahid lainnya saat
menggempur Afrika untuk membebaskan mereka dari kesesatan.
Pada waktu mengikuti ekspedisi tersebut,
usianya baru 17 tahun. Namun, begitulah kehebatan sistem pendidikan islam yang
bisa mencetak pemuda belia menjadi tokoh-tokoh pejuang dalam menegakkan islam.
Dalam peperangan tersebut, jumlah personel
diantara dua pasukan jauh tidak seimbang. keadaan ini cukup membuat kaum muslimin
kerepotan melawan gelombang musuh yang demikian banyak, tetapi hal tersebut
tidak membuat mereka takut. Sebab bagi mereka perang adalah tempat mencari kematian
untuk menuju syurga sebagaimana yang
telah dijanjikan oleh Tuhan mereka. Melihat kondisi yang kurang menguntungkan
tersebut, segera Abdullah berfikir keras mencari rahasia kekuatan lawan.
Akhirnya, ia menemukan jawaban, bahwa inti kekuatan lawan bertumpu pada raja
Barbar yang menjadi panglima perang mereka. Segera dan dengan penuh keberanian
ia mencoba menembus pasukan musuh yang berlapis lapis menuju kearah panglima
Barbar. Upayanya tidak sia-sia, ketika jarak antara dirinya dengan raja Barbar
telah dekat, segera ia tebaskan pedangnya menghabisi nyawa panglima kaum musyrik
tersebut.
Ternyata dugaan Abdullah tidak meleset, segera
setelah itu semangat perang pasukan musuh redup dan tak lama kemudian mereka
bertekuk lutut di hadapan para mujahid yang gagah berani.
Selain seorang yang pintar dalam perang,
Abdullah juga seorang 'abid yang penuh rasa khusuk dan katawadhuan. Mujahid
pernah memberi kesaksian bahwa apabila Ibnu Zubeir sedang sholat, tubuhnya
seperti batang pohon yang tak bergeming karena khusuknya dalam shalat. Bahkan
Yahya bin Wahab juga bercerita, apabila Abdullah sedang sujud, banyak burung burung
kecil bertengger di punggung beliau karena mengira punggung tersebut adalah
tembok yang kokoh.
Ada kisah menarik antara Abdullah bin
Zubair dengan Umar bin Khaththab. Cerita ini bermula ketika Umar sedang
berjalan-jalan di kota Madinah. ketika itu banyak anak kecil yang sedang
bermain di jalan, namun ketika mereka melihat Umar, mereka lari tunggang
langgang meninggalkan jalanan tersebut. Namun ada satu anak yang tidak lari.
Umar lalu mendekati anak tersebut dan bertanya, " Hai nak, kenapa kau
tidak ikut lari bersama mereka ? " lalu anak kecil itu menjawab, "
Kenapa aku harus lari, sedang aku tidak bersalah padamu ya Amirul
mukminin.." Umar lalu menepuk-nepuk pundak anak itu, dan berkata "
Sungguh suatu saat nanti, engkau akan menjadi seorang yang besar "
No comments:
Post a Comment